Blog Feed - iSeller Blog

Advertising adalah Teknik Marketing, Ini Jenis dan Manfaatnya!

Apakah Anda suka melihat berbagai iklan yang tayang di televisi? Iklan-iklan (pariwara) tersebut dirancang secara khusus dengan kreativitas untuk visual dan audionya. Masuk di era digital, perubahan dalam memasarkan produk tidak lagi bergantung pada iklan di televisi atau radio, melainkan juga di media sosial. Semua jenis iklan tersebut masuk ke dalam advertising atau periklanan. Advertising masuk ke dalam taktik pemasaran.

Penasaran mengenai seluk-beluk advertising beserta tujuan, manfaat, dan jenis-jenisnya yang begitu beragam? Ketahui pesona advertising lebih lanjut melalui artikel ini!

Baca Juga: Iklan Media Elektronik, Tingkatkan Brand Awareness di Era Digital

Advertising adalah Bagian dari Iklan

Mengutip buku Periklanan: Manajemen, Kiat, dan Strategi karya Kustadi Suhandang, periklanan atau advertising adalah suatu komunikasi massa yang dirancang dengan melibatkan sponsor tertentu, yaitu pemasang iklan (pengiklan). Pengiklan ini membayar jasa sebuah media massa karena menyiarkan iklannya. Contohnya seperti iklan di sela-sela program televisi. Sebuah pariwara dibuat oleh sebuah agensi atau biro iklan atas pesanan perusahaan atau pemasang iklan.

Advertising adalah metode untuk memperkenalkan barang atau jasa kepada publik. Dengan memasang iklan secara efektif, brand awareness sebuah produk juga bisa meningkat. Kegiatan periklanan terhubung ke dua bidang, yaitu ekonomi dan komunikasi. Melalui komunikasi produk, perusahaan memiliki probabilitas untuk meningkatkan penjualan dan saling memberikan keuntungan untuk produsen dan penjual.

Rekam Jejak Konsep Periklanan

Dewasa ini, Anda mengenal banyak sekali bentuk periklanan, mulai dari cetak, display, bahkan digital. Bentuk-bentuk tersebut mengalami transformasi melalui jejak historis seperti yang dikutip dari laman G2:

Era Awal (1700-1900)

Di era pra-digital yang dimulai pada 1700-an hingga 1900-an, iklan cetak yang dipajang di muka umum adalah satu-satunya cara perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Metode ini dilengkapi dengan “word of mouth” (dari mulut ke mulut). Pada tahun 1704, iklan di koran pertama kali dipublikasikan di Amerika Serikat. Lalu, di awal 1800-an, billboard memulai eksistensinya dan berbagai merek dapat mengomunikasikan nilai produk mereka.

Sears, perusahaan toserba Amerika Serikat menjadi unit bisnis yang pertama kali berfokus pada iklan langsung melalui kampanye berbasis surat di tahun 1892. Sears mengirim lebih dari delapan ribu postcards yang mampu mendongkrak penjualan hingga dua ribu pemasaran.

Era Keemasan (1900-2000)

Periklanan masuk ke era baru ketika stasiun radio dan televisi menjadi barang baru yang terlihat menarik. Pada awal abad 20-an, lebih dari 30% dari populasi di dunia menikmati suguhan hiburan lewat media elektronik. Personalisasi iklan mulai dibuat agar lebih menarik banyak pelanggan.

Peluncuran radio di tahun 1922 menjadi tren terbesar. Situasi ini dimanfaatkan pelaku bisnis untuk membuat unique selling propositions (USP) secara langsung kepada konsumen. Pengiklan membayar stasiun radio untuk menyiarkan iklan mereka.

Tahun 1941 adalah era pertama kali televisi diperkenalkan kepada masyarakat dan perusahaan mulai membuat iklan media elektronik. Bulova Watch Company merupakan perusahaan yang menayangkan iklan TV pertama kalinya dan ditonton oleh 4.000 orang di New York.

Pada 1950-an, berbagai brand mulai menciptakan maskot untuk menggaet lebih banyak audiens. Contohnya seperti merek sereal Kellogg’s dengan maskotnya bernama Tony the Tiger untuk mempromosikan sereal sarapan Frosted Flakes. Walaupun popularitas media elektronik sangat besar, pengiklan tidak meninggalkan cara konvensional seperti lewat koran dan billboards. Di awal 1970-an, email marketing diimplementasikan untuk menjangkau jutaan penggunanya.

Online & Mobile Advertising (2000-sekarang)

Internet mulai mengambil hati banyak orang sejak awal 2000-an. Penggunaannya begitu masif dan para pengiklan melihat ini sebagai kesempatan besar untuk memperkenalkan produk dan membangun brand awareness. Iklan display dibuat pada 1994 dan Yahoo memperkenalkan model iklan pay-per-click sebagai alat penarik konsumen.

Sejak sistem 3G berkembang pesat, pengiklan berfokus pada pembuatan pariwara yang lebih relevan dengan target market mereka. Di tahun 2000, Google mengembangkan produknya bernama Google AdWords (saat ini Google Ads) yang memungkinkan bisnis membuat iklan yang sesuai dengan preferensi mereka. Hingga kini, iklan ada di sekitar Anda, termasuk pada platform aplikasi permainan.

Tujuan Advertising dalam Pemasaran Produk

Periklanan berfungsi sebagai media komunikasi informasi seefisien mungkin kepada khalayak umum. Iklan mendorong calon konsumen untuk mengambil tindakan ekonomis yang lebih baik tentang barang atau jasa.

Medium yang satu ini memadukan seni, ilmu, dan strategi. Sehingga, hal tersebut menjadikannya andalan dalam marketing. Advertising mampu memengaruhi perilaku, keyakinan, bahkan menjadi bagian dari perkembangan budaya populer.

Jenis-jenis Periklanan

Ada beberapa jenis periklanan berdasarkan kriterianya, mulai dari media yang digunakan, tujuan, hingga metode komunikasi. Secara umum, berikut ini adalah jenis-jenis periklanan yang dekat dengan Anda:

  • Periklanan cetak: mencakup iklan dalam surat kabar, majalah, brosur, pamflet, dan medium cetak lainnya. Bentuknya pesan tertulis yang disertai visual.
  • Periklanan televisi: format iklan yang paling terkenal. Pesan-pesan iklan disampaikan via siaran televisi, memanfaatkan audio, visual, dan naskah.
  • Periklanan radio: iklan radio mengandung suara dan juga musik untuk menangkap perhatian pendengar dan menyampaikan pesan dengan jelas.
  • Periklanan luar ruang: ini meliputi iklan yang terpampang di luar ruangan, seperti billboard, spanduk, papan reklame, dan transportasi umum.
  • Periklanan digital: iklan digital adalah bentuk promosi yang disampaikan melalui internet, media sosial, email, dan aplikasi seluler.
  • Periklanan produk tempat: melibatkan penempatan produk atau merek dalam konten media, seperti film, acara TV, atau video musik sebagai bentuk promosi.

Manfaat Signifikan dari Advertising

Iklan menjadi bagian historis dari budaya populer yang berkembang. Bahkan, Indonesia dan di dunia memiliki kompetisi tersendiri untuk perusahaan dan agensi dalam menciptakan iklan penuh inovasi dan kreativitas, seperti kompetisi Citra Pariwara dan Cannes Lion International Festival. Periklanan juga memiliki berbagai benefit yang penting bagi bisnis, merek, dan konsumen, diantaranya yaitu:

1. Meningkatkan Brand Awareness

Melalui iklan yang tearah dan ditayangkan terus-menerus, perusahaan dapat memperkenalkan merek kepada lebih banyak orang dan meningkatkan pengetahuan konsumen tentang produk atau layanan.

2. Mendorong Penjualan

Periklanan punya kekuatan dalam memengaruhi keputusan konsumen melalui manfaat produk atau layanan, penawaran khusus, atau menciptakan dorongan emosional.

3. Membangun Citra dan Identitas Merek

Pembuatan pesan yang sesuai dengan nilai-nilai merek dapat membentuk persepsi positif di antara konsumen. Jadi, produk Anda terlihat berbeda dari merek pesaing.

4. Menjangkau Target Audiens

Iklan sangat unggul dalam menargetkan audiens dengan tepat. Melalui data demografis, perilaku, dan preferensi konsumen, perusahaan mendapat arahan untuk memproduksi iklan yang tepat kepada kelompok audiens sasaran.

5. Meningkatkan Komunikasi dengan Konsumen

Melalui iklan, perusahaan dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen, menyampaikan informasi tentang produk atau layanan baru, atau tujuan lainnya. Sehingga, perusahaan tetap terkoneksi dengan pelanggan dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan mereka.

6. Mengukur Kinerja Kampanye

Periklanan memungkinkan perusahaan untuk menganalisis kinerja kampanye mereka dengan metrik seperti tingkat respons, konversi, dan ROI (Return on Investment.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Iklan? Berikut Panduan Lengkap Terkait Iklan

Kesimpulan:

Advertising adalah alat bantu marketing yang sangat ampuh untuk memperkenalkan produk atau layanan. Pembuatan iklan membutuhkan kinerja dan data efektivitas kampanye. Karena itu, gunakan iSeller untuk mendapat data terlengkap seputar penjualan dan identitas konsumen setia Anda! iSeller memiliki beragam fitur lengkap dan canggih untuk membantu bisnis Anda jadi next level! COBA GRATIS sekarang atau jadwalkan demo!

Upselling adalah Teknik Penjualan Produk, Begini Penerapannya!

Dalam mengetahui kebutuhan pelanggan, Anda mungkin mengenal istilah cross selling sebagai salah satu strategi pemasaran. Cross selling berfokus pada penawaran produk atau layanan yang sejenis dengan yang telah dibeli pelanggan. Tapi, tahukah Anda ada istilah upselling? Upselling adalah istilah yang memiliki keterbalikan makna dengan cross selling.

Upselling telah menjadi salah satu kunci keberhasilan di dalam industri pemasaran modern. Dengan pemanfaatan yang maksimal dan berkelanjutan, Anda juga bisa membangun hubungan yang solid dengan pelanggan. Mari telusuri lebih lanjut mengenai definisi, manfaat, dan strateginya di dalam artikel ini!

Upselling adalah…

Mengutip dari laman Investopedia, Upselling adalah teknik penjualan di mana pedagang atau karyawan bertanya kepada konsumen apakah mereka ingin produk atau layanan tambahan yang cocok dengan mereka. Tujuan utamanya yaitu untuk meningkatkan pembelian pelanggan dan revenue atau pendapatan dari bisnis. Upselling dapat Anda sebut sebagai suggestive selling atau add-on selling, sebab tawaran yang dilakukan oleh penjual juga berbentuk seperti memberikan rekomendasi produk.

Contoh kasus yang mungkin Anda temui adalah pembelian kopi di kafe. Barista akan merekomendasikan pelanggan untuk upgrade ukuran kopi, mengubah susu sapi menjadi susu oat, atau penambahan pugasan (topping) di atasnya. Ketika pembeli memutuskan untuk mengubah pesanannya, penjual akan mendapat profit tambahan dari sana.

Baca Juga: Cross Selling: Seni Meningkatkan Penjualan dengan Cerdas

Apa Perbedaan Cross Selling dan Upselling?

Cross selling dan upselling merupakan dua taktik pemasaran yang serupa tapi tak sama. Keduanya sangat cocok untuk meningkatkan penjualan dan nilai transaksi dengan pelanggan. Umumnya, perbedaan antara cross selling dan upselling adalah sebagai berikut:

1. Upselling

Upselling terjadi saat penjual menawarkan produk atau layanan yang lebih mahal dan premium dari sesuatu yang sedang konsumen pertimbangkan atau telah dibeli. Tujuan utamanya tentu meningkatkan nilai transaksi dengan memotivasi pelanggan untuk membeli versi produk yang lebih baik atau lengkap.

2. Cross Selling

Berbeda dengan upselling, cross selling merupakan strategi penjualan ketika penjual mengajukan penawaran kepada pelanggan untuk membeli produk atau layanan yang setipe dengan apa yang sedang mereka pertimbangkan atau sudah dibeli. Cross selling berfokus pada profit dengan memperluas kisaran produk atau layanan. Bentuk cross selling adalah saat pelanggan membeli printer dan penjual menawarkan tinta printer atau kertas cetak sebagai produk tambahan yang relevan.

Manfaat Model Upselling

Setiap taktik marketing memiliki manfaat yang signifikan bagi penjualan produk. Ini dia sejumlah keunggulan dari upselling:

1. Meningkatkan Pendapatan

Salah satu manfaat paling jelas dari upselling adalah meningkatkan pendapatan secara langsung. Dengan mendorong pelanggan untuk membeli produk atau layanan yang lebih mahal atau upgrade, nilai transaksi keseluruhan dapat ditingkatkan, sehingga menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi bisnis.

2. Meningkatkan Profitabilitas

Produk atau layanan yang lebih mahal atau upgrade sering kali memiliki margin keuntungan yang lebih tinggi. Ketika penjual berhasil melakukan upselling, bisnis dapat meningkatkan profitabilitasnya dengan meningkatkan penjualan produk atau layanan yang menghasilkan keuntungan lebih besar.

3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Upselling juga meningkatkan kepuasan pelanggan jika dilakukan dengan tepat. Jika pelanggan merasa bahwa upgrade atau produk tambahan yang ditawarkan memberikan nilai tambah atau memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik, mereka cenderung merasa lebih puas dengan pembelian mereka.

4. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Melalui penawaran produk atau layanan yang lebih baik atau lebih lengkap kepada pelanggan yang sudah ada, bisnis dapat memperkuat hubungan dengan mereka. Pelanggan yang merasa dihargai dan dipahami cenderung lebih loyal dan dapat menjadi pelanggan jangka panjang yang menguntungkan.

5. Meningkatkan Nilai Hidup Pelanggan (Customer Lifetime Value)

Upselling dapat membantu meningkatkan nilai hidup pelanggan dengan mendorong mereka untuk membeli produk atau layanan tambahan dari bisnis secara berulang. Semakin tinggi nilai hidup pelanggan, semakin besar potensi pendapatan yang dapat dihasilkan dari setiap pelanggan.

6. Meningkatkan Efisiensi Penjualan

Dengan fokus pada upselling, bisnis dapat meningkatkan efisiensi proses penjualan mereka. Daripada harus mendapatkan pelanggan baru setiap kali, upselling memungkinkan bisnis untuk memaksimalkan nilai dari setiap interaksi dengan pelanggan yang sudah ada.

Strategi Upselling untuk Tingkatkan Penjualan

Ada banyak cara untuk Anda menjual produk dengan teknik upsell, antara lain sebagai berikut:

1. Kenali Pelanggan Anda

Penting untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pembelian pelanggan. Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang pelanggan, Anda dapat menawarkan produk atau layanan tambahan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Tawarkan Produk atau Layanan yang Sesuai

Upselling berhasil ketika produk atau layanan tambahan yang ditawarkan sesuai dengan produk atau layanan yang sedang dipertimbangkan atau sudah dibeli oleh pelanggan. Pastikan produk atau layanan tambahan yang Anda tawarkan memperluas atau meningkatkan nilai dari apa yang sudah mereka beli.

3. Sediakan Opsi

Berikan kepada pelanggan beberapa pilihan untuk produk atau layanan yang lebih baik atau lebih lengkap. Ini memungkinkan mereka untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan upselling berhasil.

4. Berikan Penawaran Khusus

Tawarkan penawaran khusus atau diskon untuk produk atau layanan tambahan kepada pelanggan yang sedang mempertimbangkan atau sudah membeli produk atau layanan utama. Ini dapat mendorong mereka untuk melakukan pembelian tambahan.

5. Menggunakan Teknik Penjualan

Gunakan teknik penjualan seperti membangun nilai, membangun keterlibatan, dan menyoroti manfaat produk atau layanan tambahan. Berkomunikasi dengan jelas tentang bagaimana produk atau layanan tambahan akan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.

6. Bernegosiasi untuk Upgrade Produk

Tawarkan kepada pelanggan upgrade atau versi yang lebih baik dari produk atau layanan yang sedang mereka pertimbangkan atau sudah mereka beli. Berikan alasan yang meyakinkan tentang mengapa upgrade tersebut akan memberikan nilai tambah atau manfaat yang lebih besar.

7. Menggunakan Poin Kontak yang Tepat

Pilih waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan upselling. Misalnya, jika Anda memiliki toko online, tampilkan produk atau layanan tambahan yang relevan selama proses pembelian atau pada halaman konfirmasi pesanan.

8. Memanfaatkan Data dan Analitik

Gunakan data dan analitik untuk mengidentifikasi pelanggan yang memiliki potensi untuk melakukan upselling. Analisis pola pembelian, preferensi produk, dan data demografis pelanggan dapat membantu Anda mengidentifikasi peluang upselling yang berharga.

Dengan menggabungkan beberapa strategi ini dan menyesuaikannya dengan kebutuhan bisnis Anda, Anda dapat meningkatkan kesuksesan dalam melakukan upselling dan meningkatkan pendapatan serta kepuasan pelanggan.

Baca Juga: 4 Dampak Buruk Overselling untuk Bisnis, Cermati Setiap Poinnya!

Dapatkan dan Himpun Analitik Pelanggan dengan iSeller!

Melalui portal admin secara daring, Anda mendapatkan akses statistik dan tren penjualan secara real-time. iSeller juga menyediakan informasi menyeluruh dengan perangkat bisnis Anda. Semuanya hanya dalam satu platform dan bisa digunakan untuk berbagai jenis bisnis, mulai dari toko offline dan online sampai pelayanan jasa.

Tunggu apalagi? Gunakan produk beserta fitur-fitur tercanggih dari iSeller. Anda bisa COBA GRATIS sekarang dan kunjungi situs iSeller untuk informasi lebih lanjut. Mari gerakkan roda bisnis Anda menuju kesuksesan bersama iSeller!

Total Quality Management: Instrumen untuk Suksesi Bisnis

Pernahkah Anda mendengar istilah Total Quality Management (TQM)? Dalam dunia bisnis yang kompetitif, Total Quality Management (TQM) menjadi sebuah pendekatan yang semakin penting bagi perusahaan yang ingin mencapai keunggulan kompetitif. Bahkan, prinsip manajemen ini juga populer dalam bidang pendidikan karena mampu mendongkrak mutu edukasi.

TQM bukan hanya metode serupa, tetapi juga filosofi yang menempatkan kualitas sebagai fokus utama dalam semua aspek operasional perusahaan. Prinsip-prinsip TQM membawa keberhasilan dalam setiap tahap produksi. Jadi, perusahaan dapat menciptakan produk atau layanan yang berkualitas tinggi, memuaskan pelanggan, dan memperbaiki efisiensi operasional.

Artikel ini akan menunjukkan kepada Anda mengenai apa definisi dari TQM, mengapa pendekatan ini penting bagi bisnis, serta manfaat yang dihasilkannya. Simak terus hingga akhir, ya!

Baca Juga: Implementasi CRM untuk Strategi Kelola Bisnis yang Unggul

Memahami Prinsip Total Quality Management dan Sejarah Singkatnya

total quality management

Berdasarkan laman Investopedia, pada dasarnya total quality management adalah proses yang terstruktur untuk manajemen organisasi secara keseluruhan. Poin penting yang hendak dicapai dari pemanfaatan prinsip TQM adalah peningkatan kualitas dari sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu dari bidang produk, jasa, dan juga layanan. Pengaplikasiannya membutuhkan praktik internal yang mengalami perbaikan dan improvisasi secara terus-menerus, dengan maksud guna mencapai keberhasilan. Melalui TQM, perusahaan mencerminkan prioritas yang dianut dan terus sejalan dengan standar industri yang ada.

Total quality management mengalami sejarah panjang dalam perkembangannya. TQM dimulai pada awal abad ke-20 dengan gerakan kualitas di Amerika Serikat dan Jepang. Di tahun 1920-an, peningkatan mutu dilakukan melalui beberapa gerakan, seperti Scientific Management oleh Frederick Taylor dan pendekatan Quality Circles di tahun 1950-an.

Kemudian, perubahan besar terjadi, tepatnya pada tahun 1980-an. Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat mulai menyadari bahwa kualitas menjadi elemen terpenting agar bisa berkompetisi secara global. Penerapan prinsip TQM menjadi sorotan utama ketika perusahaan besar seperti Ford, General Motors, dan Motorola mengandalkan TQM dalam memperkuat kembali industri manufaktur Amerika.

Di sisi lain, di Jepang, TQM berkembang sebagai bagian dari upaya pemulihan setelah Perang Dunia II. Upaya-upaya yang dipimpin oleh para pemimpin industri seperti W. Edwards Deming dan Joseph Juran membantu mendorong keunggulan kualitas di perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota. Kesuksesan Jepang dalam menerapkan TQM menjadi inspirasi bagi perusahaan di seluruh dunia.

Sejak saat itu, total quality management terus berkembang dan menjadi bagian terpadu dari praktik manajemen modern. Di era digital saat ini, TQM terus beradaptasi dengan teknologi baru dan menjadi landasan bagi perusahaan dalam menciptakan produk dan layanan yang memenuhi harapan pelanggan di pasar yang semakin kompetitif.

Elemen Kunci dari Total Quality Management

Total quality management adalah manajemen yang mencakup poin-poin penting yang saling terintegrasi untuk mendongkrak mutu produk, layanan, dan proses dalam sebuah organisasi. Berikut ini adalah beberapa elemen TQM yang perlu Anda ketahui:

1. Pemahaman Pelanggan

Memahami kebutuhan, preferensi, dan harapan pelanggan adalah elemen mendasar dalam TQM. Organisasi harus berkomunikasi secara aktif dengan pelanggan untuk mendapatkan feedback yang berharga dan menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan produk dan layanan mereka.

2. Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan fakta. Dengan menggunakan metode seperti analisis statistik, organisasi dapat mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebabnya, dan mengimplementasikan solusi yang tepat secara berdasarkan bukti-bukti yang ada.

3. Keterlibatan Karyawan

Keterlibatan dan partisipasi aktif dari seluruh anggota organisasi adalah kunci dalam TQM. Ini mencakup pelatihan karyawan, pemberdayaan, dan pemberian tanggung jawab yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi secara positif terhadap peningkatan kualitas.

4. Manajemen Berorientasi Proses

TQM menekankan pentingnya memahami dan meningkatkan proses-proses yang ada dalam organisasi. Ini melibatkan identifikasi, pemetaan, dan penilaian proses-proses yang relevan untuk memastikan bahwa mereka efisien, efektif, dan konsisten dalam menghasilkan hasil yang diinginkan.

5. Perbaikan Berkelanjutan

Konsep perbaikan berkelanjutan adalah inti dari TQM. Organisasi diharapkan untuk terus-menerus mencari cara untuk meningkatkan kualitas, menghilangkan pemborosan, dan meningkatkan efisiensi melalui siklus pengukuran, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

6. Kemitraan dengan Supplier

Total quality management mengakui pentingnya kerja sama yang erat dengan pemasok untuk mencapai kualitas yang diinginkan. Dengan memilih pemasok yang handal dan berkomitmen terhadap standar kualitas yang tinggi, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku dan komponen yang digunakan dalam produksi memenuhi standar yang ditetapkan.

7. Komitmen Pimpinan

Kesuksesan implementasi TQM sangat bergantung pada komitmen dan dukungan penuh dari para pemimpin organisasi. Pimpinan perlu menjadi contoh yang baik dalam mempraktikkan nilai-nilai TQM, memfasilitasi perubahan, dan menciptakan budaya yang mendukung peningkatan kualitas secara berkelanjutan.

Manfaat Total Quality Management

Total Quality Management (TQM) membawa berbagai manfaat signifikan bagi organisasi atau perusahaan yang menerapkannya dengan baik. Berikut adalah beberapa manfaat utama TQM:

1. Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan

Salah satu manfaat utama TQM adalah peningkatan kualitas produk dan layanan. Dengan fokus yang kuat pada pengendalian mutu, pemantauan proses, dan perbaikan berkelanjutan, organisasi dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan layanan yang lebih memuaskan bagi pelanggan.

2. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan memprioritaskan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan harapan pelanggan, TQM membantu organisasi untuk menghasilkan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan. Hal ini berujung pada peningkatan kepuasan pelanggan dan memperkuat hubungan jangka panjang antara perusahaan dan konsumen.

3. Efisiensi Operasional yang Lebih Baik

Total quality management juga membantu organisasi dalam meningkatkan efisiensi operasional. Caranya adalah dengan memperbaiki proses-proses bisnis, menghilangkan pemborosan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Melalui langkah tersebut, perusahaan dapat mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan profitabilitas.

4. Peningkatan Keandalan Produk

TQM membantu organisasi untuk meningkatkan keandalan produk mereka. Produk yang lebih andal cenderung menghasilkan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan dan membangun reputasi positif untuk perusahaan.

5. Peningkatan Produktivitas Karyawan

Mungkin Anda pernah merasakan pemberdayaan karyawan di kantor? Atau merancang program tersebut untuk karyawan Anda? Cara ini akan mendorong proses perbaikan berkelanjutan. TQM dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Karyawan yang merasa dihargai, terlibat, dan didukung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka untuk keberhasilan organisasi.

6. Keunggulan dalam Berkompetisi

TQM membantu organisasi untuk menciptakan keunggulan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Lalu, bagaimana caranya? Langkahnya adalah fokus yang kuat pada kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Mutu yang berbeda membuat produk atau layanan milik Anda punya nilai plus di mata konsumen.

7. Membangun Budaya Organisasi yang Kuat

Implementasi TQM tidak hanya tentang mengubah proses bisnis, tetapi juga tentang menciptakan budaya organisasi yang didasarkan pada nilai-nilai kualitas, tanggung jawab, dan perbaikan berkelanjutan. Ini membantu membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang organisasi.

Baca Juga: Panduan Lengkap Manajemen Perubahan di Dunia Bisnis

Kesimpulan:

Total quality management adalah metode dan filosofi mendalam untuk memandang kualitas sebagai fondasi utama keberhasilan bisnis. Melalui pengaplikasian TQM, perusahaan dapat mencapai peningkatan kualitas produk atau layanan, menaikkan kepuasan pelanggan, dan memperbaiki efisiensi operasional.

Nah, ternyata ada lho sebuah langkah praktis dan mudah yang dapat berkolaborasi dengan metode TQM untuk mempermudah operasional perusahaan dan menambah kepuasan pelanggan. Ya, iSeller jawabannya! iSeller menyediakan fitur-fitur canggih dan terlengkap di kelasnya, mulai dari Point of Sale (POS) System, pembuatan website toko online, integrasi ke marketplace hingga integrasi jasa pengiriman yang akan sangat membantu operasional bisnis dan memungkinkan Anda lebih berfokus pada implementasi TQM.

Mari kembangkan bisnis Anda dan mulai babak baru menuju kesuksesan bersama iSeller! Cari tahu lebih lanjut mengenai layanan iSeller di link ini atau COBA GRATIS sekarang!

Cara Menggunakan QRIS untuk Semua Transaksi

Era digitalisasi telah mengubah seluruh aspek kehidupan menjadi lebih cepat, mudah, dan canggih. Termasuk juga dalam bidang financial. Anda mungkin tak lagi asing dengan istilah fintech (financial technology) yang banyak dikembangkan oleh beberapa perusahaan. Salah satu produk fintech yang paling terkenal dan menjadi tren utama dalam dunia bisnis adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) hingga banyak orang yang mencari tahu cara menggunakan QRIS agar berfungsi dengan baik.

Dahulu, setiap transaksi harus menggunakan uang tunai. Ini cukup merepotkan bagi orang-orang yang tidak memiliki uang fisik di situasi tertentu atau harus mengantre di ATM untuk menarik uang. Keduanya cukup menguras waktu, lho. Terlebih lagi bila sebuah toko tidak punya kembalian yang pas.

Melihat fakta tersebut, terbitlah ide untuk menciptakan metode pembayaran yang cepat dan mudah ditengah alur kehidupan yang terus bergerak. Hasilnya ada standar kode QR yang Anda kenal dengan nama QRIS. Penggunaannya mengubah lanskap pembayaran bagi pelaku usaha dan bisnis serta menjadi solusi untuk menyajikan pengalaman transaksi yang mudah, efisien, dan terjamin keamanannya.

Dalam artikel ini, temukan fakta menarik seputar QRIS, langkah-langkah praktis dalam mengimplementasikannya, dan sisi positif QRIS bagi pelaku usaha. Mari eksplor bersama-sama!

Baca Juga: Virtual Account, Solusi Canggih untuk Kemudahan Transaksi

Mengenal QRIS, Metode Pembayaran Masa Kini

cara menggunakan qris

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standar kode QR yang digunakan dalam sistem pembayaran elektronik di Indonesia. Kode QR adalah bentuk dari barcode yang berisi informasi terkait transaksi. Kode bar ini dapat dipindai menggunakan kamera ponsel pintar atau perangkat lainnya yang dilengkapi dengan fitur pemindaian kode QR. QRIS memiliki peran penting dalam memfasilitasi transaksi pembayaran digital secara mudah, cepat, dan aman di berbagai sektor ekonomi.

Mengutip buku QRIS dan Era Baru Transaksi Pembayaran karya Dr. Ana Sriekaningsih, S.E., M.M., QRIS merupakan produk yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) yang mengusung tema UNGGUL. Tema ini adalah akronim yang mengandung makna, yaitu:

  • UNiversal: bersifat inklusif. Dapat digunakan untuk semua lapisan masyarakat dan untuk transaksi pembayaran di domestik serta luar negeri.
  • GampanG: menyajikan transaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel.
  • Untung: memberi manfaat untuk pembeli dan penjual.
  • Langsung: transaksi QRIS langsung terjadi karena prosesnya yang cepat, sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.

QRIS merupakan perwujudan nyata dari elektronifikasi di bidang ekonomi. Ini menggeser transaksi tunai yang dirasa kurang praktis. Metode QRIS terdiri dari dua tampilan yang ada di merchant, yang mana menampilkan kode QR untuk kemudian di scan, yaitu tampilan statis dan dinamis.

  • Statis: Kode QR tertera melalui stiker atau hasil cetak dan digunakan untuk setiap transaksi pembayaran. Nah, jenis ini belum menampilkan nominal pembayarannya, sehingga pengguna harus input jumlah nominal secara mandiri. Contohnya seperti kode QR yang ada di restoran atau gerai tertentu.
  • Dinamis: Berbeda dari jenis statis, kode QR dinamis tampil melalui struk yang ada di layar monitor atau mesin EDC. Kode QR telah mengandung nominal pembayaran yang akan dibayar, sehingga kode yang dicetak selalu berbeda pada tiap transaksi.

Cara Menggunakan QRIS

Penggunaan QRIS telah menjadi semakin umum dalam aktivitas transaksi digital. Dengan QRIS, orang-orang tak perlu repot lagi membayar tanpa uang tunai atau kartu kredit. Bagi pelaku usaha, QRIS memungkinkan mereka untuk menerima pembayaran dari banyak metode pembayaran digital.

Cara menggunakan QRIS relatif sederhana. Pertama, pastikan bahwa aplikasi pembayaran digital yang Anda gunakan mendukung pembayaran melalui QRIS. Kemudian, saat melakukan transaksi di toko atau tempat usaha yang menerima pembayaran melalui QRIS, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Buka Aplikasi Pembayaran

Mulailah dengan membuka aplikasi pembayaran digital Anda di perangkat seluler, baik itu dompet digital atau mobile banking. Pastikan Anda memiliki saldo yang cukup atau kartu kredit yang terhubung dengan aplikasi tersebut.

2. Pilih Metode Pembayaran QRIS

Setelah membuka aplikasi, pilih opsi pembayaran QRIS atau “Scan QR” yang tersedia di layar utama atau menu pembayaran.

3. Pindai Kode QR

Arahkan kamera ponsel Anda ke kode QR yang tersedia di toko atau tempat usaha. Pastikan untuk menempatkan kode QR di dalam area pandangan kamera untuk memastikan pemindaian yang akurat.

4. Verifikasi dan Konfirmasi

Setelah berhasil memindai kode QR, aplikasi akan menampilkan detail transaksi, termasuk jumlah pembayaran. Pastikan untuk memverifikasi jumlah yang ditampilkan, kemudian konfirmasikan transaksi dengan mengetuk tombol “Bayar” atau “Konfirmasi”.

5. Tunggu Konfirmasi

Setelah Anda melakukan konfirmasi pembayaran, tunggu beberapa saat untuk menerima konfirmasi pembayaran dari aplikasi Anda. Bentuknya berupa pesan sukses atau pemberitahuan yang menunjukkan bahwa transaksi telah berhasil.

6. Simpan Bukti Pembayaran

Terakhir, pastikan untuk menyimpan bukti pembayaran yang diberikan oleh aplikasi pembayaran Anda. Ini bisa berupa tanda terima digital atau nomor transaksi yang ditampilkan di layar ponsel Anda.

Dampak Positif dari QRIS untuk Pengguna dan Pelaku Bisnis

Penggunaan QRIS sangat praktis dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembayaran. Karena itu, QRIS membuka peluang baru dalam pembayaran digital dan menjadikan Indonesia semakin melangkah maju bersama perkembangan teknologi di bidang finansial. Inilah beberapa manfaat konkret dari kemunculan QRIS:

1. Bagi Konsumen

Efisiensi: pembayaran QRIS memungkinkan konsumen untuk melakukan transaksi pembayaran dengan cepat dan mudah menggunakan smartphone mereka, tanpa perlu membawa uang tunai atau kartu fisik.

Keamanan: QRIS mengurangi risiko kehilangan uang tunai atau pencurian kartu kredit, karena transaksi dilakukan secara elektronik dan aman melalui aplikasi pembayaran digital yang terkait. Setiap metode pembayaran digital telah terjamin keamanannya berkat sistem canggih di dalam aplikasi.

Fleksibilitas: konsumen dapat menggunakan berbagai metode pembayaran digital, seperti dompet elektronik atau mobile banking. Jadi, pembayaran melalui QRIS, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam memilih cara pembayaran yang paling sesuai dengan preferensi mereka.

Jejak transaksi: dengan pembayaran QRIS, konsumen dapat melacak dan memantau riwayat transaksi mereka dengan mudah melalui riwayat pembayaran di aplikasi pembayaran digital mereka.

Promosi dan diskon: beberapa aplikasi pembayaran digital sering bekerja sama dengan merchant tertentu sebagai promosi produk atau jasa. Bentuknya berupa diskon atau cashback khusus untuk pembayaran melalui QRIS ketika membeli produk. Sehingga, prinsip payment terbarukan ini memberikan insentif tambahan bagi konsumen untuk menggunakan metode pembayaran digital.

2. Untuk Pelaku Usaha

Peningkatan penjualan: dengan menerima pembayaran melalui QRIS, pelaku usaha dapat menjangkau lebih banyak konsumen, termasuk mereka yang cenderung menggunakan pembayaran digital, yang dapat meningkatkan volume penjualan mereka.

Efisiensi operasional: QRIS memungkinkan pelaku usaha untuk mengurangi ketergantungan pada uang tunai dan proses pembayaran manual, yang dapat mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Manajemen keuangan yang lebih baik: transaksi yang dilakukan melalui QRIS tercatat secara otomatis dalam sistem pembayaran digital, memudahkan pelaku usaha untuk melacak dan mengelola arus kas mereka dengan lebih baik.

Penghematan biaya: pembayaran melalui QRIS dapat mengurangi biaya administrasi terkait dengan pengelolaan uang tunai dan pemrosesan transaksi manual, yang pada gilirannya dapat meningkatkan profit bisnis.

Peningkatan pengalaman pelanggan: QRIS memungkinkan proses pembayaran yang lebih cepat dan mudah bagi konsumen, meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat hubungan pelanggan-pelaku usaha.

Itu dia penjelasan mengenai cara menggunakan QRIS! Dengan demikian, pembayaran QRIS membawa manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak, mempercepat adopsi pembayaran digital dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan. Proses transaksi dan bisnis terasa lebih mudah dan cepat dengan QRIS, sehingga diharapkan metode pembayaran ini menjadi unggulan dan dominan di masa mendatang.

Baca Juga: Manfaat Software Kasir dalam Bisnis Kecil: Efisien dan Produktif

Berikan Layanan Terbaik kepada Pelanggan dengan Perangkat Kasir Canggih dari iSeller!

Saat ini, baik UMKM ataupun bisnis yang telah berkembang pesat membutuhkan perangkat canggih yang menyediakan pembayaran via QRIS. Software kasir bisa menjadi opsi cerdas untuk mengelola inventaris hingga meningkatkan efisiensi bisnis. Software kasir dari iSeller adalah solusi dari itu semua!

Perangkat lunak iSeller telah dilengkapi fitur-fitur canggih yang mendukung operasional bisnis serta membawa kepuasan bagi pelanggan. iSeller menggunakan POS System handal dan terintegrasi dengan bermacam bentuk bisnis Anda. Karena kecanggihannya, sistem iSeller ramah dengan jenis bisnis terkini.

Sekarang adalah waktunya membawa usaha Anda ke level yang lebih tinggi! Rasakan kemudahannya bersama iSeller dengan COBA GRATIS sekarang juga! iSeller, bisnis tanpa batas!

Employer Branding adalah Sebuah Citra Positif Perusahaan

Apakah kamu tahu bahwa kesan pertama memberikan pengaruh yang signifikan untuk perusahaan? Hal tersebut juga terjadi ketika kamu mencari pekerjaan di tempat yang punya reputasi baik. Perusahaan juga punya branding tersendiri saat merekrut karyawan yang biasa disebut dengan Employer Branding. Employer branding adalah strategi perusahaan dalam membangun citranya di mata masyarakat.

Pasalnya, perusahaan juga berusaha membangun nama baik agar mereka yang mencari kerja dapat terpikat untuk bergabung ke dalamnya. Untuk itu, branding perusahaan begitu penting. Branding ini bukan hanya tentang gaji atau fasilitas di kantor, tapi juga tentang bagaimana perusahaan menciptakan ekosistem terbaik dan menginspirasi untuk para karyawan.

Mari telusuri lebih lanjut seperti apa branding di perusahaan dan langkah-langkah untuk membuatnya menjadi tempat impian untuk bekerja!

Employer Branding adalah…

employer branding

Employer branding adalah cara sebuah perusahaan dalam merawat nama baiknya secara proaktif untuk menarik banyak talenta berbakat di bidangnya. Kamu bisa menjaga reputasi perusahaan dengan cara menampilkan budaya kerja dan acara-acara yang pernah dibuat di tempat kerja. Mungkin kamu familiar dengan akun instagram seperti “Life at …” dengan unggahan berupa keseruan bekerja di suatu perusahaan. Contohnya seperti akun Instagram @lifeatiseller milik iSeller!

Pengelolaan citra perusahaan merupakan strategi yang bertujuan untuk mempertahankan dan memotivasi bakat terbaik. Selain lewat media sosial, hal ini dapat kamu lakukan melalui web perusahaan, acara rekrutmen, dan interaksi langsung dengan karyawan atau masyarakat.

Berdasarkan laman LinkedIn Talent Blog, kamu butuh elemen-elemen berikut ini untuk membangun employer branding:

  • Visi, misi, nilai, dan budaya perusahaan
  • Kompensasi
  • Pengembangan karir
  • Kerja dari rumah atau secara fleksibel
  • Penerapan prinsip Diversity, Equity, and Inclusion (DEI)
  • Keamanan pekerjaan
  • Benefit untuk karyawan
  • Fasilitas dan lokasi kerja, termasuk kemudahan akses
  • Kesempatan untuk bertemu klien di luar kota
  • Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi
  • Apresiasi kepada karyawan

Baca Juga: Strategi Riset dan Pengembangan untuk Tingkatkan Kualitas Bisnis

Siapa yang Memegang Kendali atas Employer Branding?

Di balik kesuksesan setiap perusahaan, employer branding adalah alat rahasianya. Setiap karyawan harus turut andil dalam membangun citra baik ini. Namun ada departemen yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan nama baik.

Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) atau HR menjadi garda terdepan dalam memegang kendali branding di tempat kerja. Sebagai tulang punggung, mereka membangun budaya perusahaan yang dikemas dengan menarik agar semakin banyak peminat. Peran mereka begitu penting, sebab proses perekrutan bakat terbaik dan program pengembangan karyawan dirancang khusus oleh mereka.

Namun, jangan abaikan peran vital yang dimainkan oleh Departemen Pemasaran atau Komunikasi. Mereka memiliki kontribusi yang signifikan dalam mengomunikasikan cerita perusahaan kepada dunia luar. Departemen ini bertanggung jawab untuk mempromosikan employer branding sebagai tempat kerja yang menarik dan menginspirasi. Dengan memanfaatkan berbagai saluran komunikasi, seperti media sosial, situs web perusahaan, dan acara perusahaan, mereka membantu memperkuat kesan bahwa perusahaan adalah tempat yang diinginkan untuk bekerja.

Kesuksesan employer branding adalah hasil dari kerja sama erat antara Departemen SDM, Pemasaran, atau Departemen Kreatif. Departemen SDM memberikan wawasan mendalam tentang budaya dan nilai-nilai perusahaan, sementara Departemen Pemasaran atau Departemen Kreatif membantu menyebarkan pesan tersebut secara efektif kepada khalayak yang tepat.

Proses Merancang Employer Branding

Employer branding adalah cara terbaik untuk menunjukkan kontribusi perusahaan di masyakarat dan kegiatan seru para karyawan. Branding yang solid terletak pada strategi yang tersusun rapi dan berkelanjutan. Adanya keterlibatan mendalam dengan seluruh tim menjadi kunci agar perusahaan kamu dikenal baik oleh khalayak umum. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk citra perusahaan yang memikat kandidat:

1. Definisikan Identitas Perusahaan

Employer branding adalah tentang visi-misi perusahaan. Setiap perusahaan menganut nilai-nilai, budaya, dan memiliki karakteristik unik. Sampaikan kepada masyarakat apa yang membuat perusahaan kamu berbeda dari yang lain. Tempatkan juga nilai inti yang ingin kamu sampaikan kepada calon karyawan.

Dengan cara tersebut, mereka lebih memahami apa dedikasi perusahaan dan benefit yang nantinya disalurkan. Definisikan narasi yang mencerminkan identitas perusahaan.

2. Siapa Target Audiensmu?

Dalam sebuah lowongan pekerjaan, perusahaan yang mencari kandidat selalu menyisipkan kualifikasi, seperti misalnya lulusan baru, profesional berpengalaman, atau mahasiswa yang berminat menjadi pemagang. Proses rekrutmen tersebut adalah sebuah identifikasi mengenai siapa sasaran kandidat yang kamu butuhkan. Penyampaian pesan yang tepat harus diikuti dengan pemahaman preferensi, motivasi, dan kebutuhan calon karyawan.

3. Kembangkan Pesan yang Tepat

Bukan hanya sekadar tulisan atau gambar, pesan untuk menyebarkan identitas perusahaan adalah cerminan yang membentuk sebuah kesan. Lahirkan pesan yang menarik bagi target audiens kamu.

Pesan ini harus mengandung keunggulan perusahaan sebagai tempat yang positif dan mampu bersaing dengan kompetitor. Pastikan juga pesan kamu jelas, konsisten, dan membangun emosi positif.

4. Sebarkan Melalui Situs Karier dan Media Sosial

Mayoritas perusahaan saat ini menciptakan branding nya melalui job portal atau media sosial. Alasannya karena mampu menjangkau lebih banyak orang dan efisiensinya terjamin.

Sebagai contoh, karyawan suatu perusahaan membuat postingan di beranda LinkedIn yang terkait dunia kerja atau lowongan perusahaan. Cara tersebut cukup ampuh dan dapat menjadi bahan penilaian dari kandidat karyawan. Terkait lowongan pekerjaan, tambahkan keuntungan jika bergabung dengan perusahaan dan job description yang gamblang dan mudah dipahami.

Media sosial seperti Instagram juga menjadi tempat di mana banyak orang mendapatkan pekerjaan. Perusahaan harus berperan aktif didalamnya untuk menjaring lebih banyak calon karyawan. Buat konten yang kreatif dan relevan dengan pesan yang hendak kamu sampaikan.

5. Bangun Budaya Perusahaan yang Kuat

Employer branding adalah bagian dari representasi budaya perusahaan. Nah, kultur tersebut merupakan poros dari pembentukan citra suatu perusahaan. Kultur kerja atau visi-misi yang ada harus mendukung nilai-nilai yang nanti disampaikan dalam pesan branding perusahaan kamu. Hal ini mencakup kesejahteraan karyawan, lingkungan kerja yang inklusif, serta mempromosikan kolaborasi dan inovasi.

6. Libatkan Karyawan

Karyawan yang puas dan bersemangat merupakan aset berharga untuk membangun employer branding. Libatkan seluruh pegawai dan berikan kepada mereka untuk berbagi pengalaman bekerja di perusahaan.

7. Lacak Kemajuan Employer Branding Kamu

Mengukur kesuksesan sebuah kampanye employer branding adalah hal utama untuk memahami dan mempercantik pendekatan kepada calon karyawan potensial. Manfaatkan beberapa metrik di bawah ini untuk mengukur efektivitas branding:

  • Biaya per perekrutan
  • Jadwal posting
  • Kualitas perekrutan
  • Tingkat penerimaan
  • Tingkat retensi
  • Sumber perekrutan
  • Jumlah pelamar di lowongan pekerjaan

Baca Juga: Apa Saja Indikator Kinerja Karyawan? Cari Tahu Yuk!

Pentingnya Keberadaan Employer Branding untuk Perusahaan

Employer branding yang kuat merupakan hal penting agar calon kandidat mereka kagum dan tertarik untuk bergabung ke dalam perusahaan. Sebab, ada juga keadaan di mana sebuah perusahaan sulit mendapat karyawan baru karena informasi dan citra yang terbentuk jarang mendapatkan atensi. Secara keseluruhan, employer branding adalah bukan tentang proses rekrutmen karyawan, melainkan juga membangun kultur perusahaan yang positif serta memperkuat reputasi bisnis kamu.

7 Cara Mendapatkan Pinjaman Modal Usaha

Dalam membangun dan mengembangkan bisnis, modal sering kali menjadi penghambat utama. Modal digunakan untuk membeli atau menyewa kebutuhan terkait industri yang ingin dilakukan. Tanpa modal yang cukup, harapan untuk memiliki sebuah bisnis seakan sirna seketika. Namun, “jeruji besi” yang menjadi penghalang tersebut bisa dengan mudah dihancurkan melalui pinjaman modal usaha.

Mendapatkan pinjaman modal usaha menjadi titik balik bagi perusahaan atau bisnis skala yang kecil yang sedang lesu maupun baru dirintis. Keberadaannya berpengaruh secara signifikan. Di Indonesia, ada beberapa sumber pinjaman modal usaha yang tersedia. Mulai dari lembaga keuangan hingga modal dari mitra bisnis, setiap sumber punya karakteristik dan syarat yang berlaku.

Mari menyelami lebih dalam kesempatan meraih modal dari sumber dana potensial dan legal dalam artikel ini!

Baca Juga: 7 Opsi Bantuan UMKM untuk Pendanaan, Cermati Detailnya!

Mengenal Pinjaman Modal Usaha

pinjaman modal usaha

Pinjaman modal usaha adalah fasilitas keuangan yang diberikan oleh lembaga keuangan, seperti bank atau koperasi, kepada individu atau badan usaha untuk mendukung kegiatan bisnis mereka. Tujuan utama dari pinjaman modal usaha adalah untuk memenuhi kebutuhan finansial dalam menjalankan, mengembangkan, atau memperluas usaha.

Pinjaman modal usaha dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bisnis. Misalnya, modal tersebut dapat digunakan untuk membeli inventaris, peralatan, atau mesin-mesin yang diperlukan untuk proses produksi. Selain itu, modal tersebut juga bisa dialokasikan untuk biaya operasional, pembayaran gaji karyawan, atau bahkan untuk melakukan ekspansi usaha.

Menilik dari konteks ekonomi, pinjaman modal untuk bisnis memiliki peran vital untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan sektor bisnis. Tidak hanya untuk modal awal, modal usaha juga menjadi dana tambahan untuk memperlancar proses produksi produk atau layanan.

7 Sumber Pinjaman Modal Usaha

Sumber pinjaman modal usaha mengacu pada berbagai sumber dana yang dapat digunakan oleh individu atau badan usaha untuk mendukung kegiatan bisnis mereka. Berikut adalah beberapa sumber pinjaman modal usaha yang umum digunakan:

1. Lembaga Keuangan Konvensional

Bank dan lembaga keuangan lainnya merupakan sumber utama pinjaman modal usaha. Mereka menyediakan berbagai produk pinjaman seperti kredit usaha kecil, kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit dengan agunan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan bisnis. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai produk pinjaman yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan:

Kredit Usaha Kecil

Salah satu kredit yang banyak diminati para pengusaha skala mikro, kecil dan menengah. Kredit usaha kecil adalah jenis pinjaman untuk ekspansi dan pengembangan usaha. Sasaran kredit usaha kecil adalah pelaku bisnis kecil yang sering kesulitan mendapatkan akses modal.

Jumlah batas pinjamannya relatif lebih rendah sehingga terjangkau untuk pebisnis baru dengan modal yang sedikit. Persyaratannya juga tidak seketat jenis kredit lainnya sehingga lebih fleksibel. Kredit ini tidak bebas dari bunga, namun bunga ini cenderung lebih rendah dari pinjaman tanpa jaminan.

Program kredit usaha kecil mendapat dukungan penuh dari pemerintah atau lembaga keuangan yang berfokus pada pemberdayaan UMKM. Tujuannya agar lebih banyak masyarakat yang mandiri secara finansial melalui bisnisnya, meningkatkan daya saing, dan membuka kesempatan untuk berkembang.

Kredit Modal Kerja

Operasional bisnis membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan banyak yang tidak mampu memenuhinya, sehingga keberadaan kredit modal kerja sangat membantu mereka. Kredit modal kerja ialah fasilitas kredit untuk bisnis atau perusahaan sebagai dana operasional bisnis sehari-hari yang mencakup pembelian bahan baku, gaji karyawan, biaya produksi, dan kebutuhan lain yang terkait siklus bisnis.

Ciri khas kredit modal kerja yang mencolok terletak ada sifatnya yang sementara. Biaya ini hanya untuk jangka waktu tertentu seperti satu tahun atau kurang. Kredit modal kerja dapat dimanfaatkan untuk pembayaran tagihan, pengeluaran operasional, dan kebutuhan bisnis lainnya.

Pinjaman modal usaha ini bisa diberikan dengan atau tanpa jaminan. Kredit modal kerja tanpa jaminan ditujukan untuk bisnis yang memiliki rekam jejak mulus dan kredibilitas tinggi. Berbicara tentang sifatnya, kredit modal kerja bersifat mampu diputar kembali. Artinya, setelah digunakan dan dibayar kembali, pinjaman tersebut dapat Anda manfaatkan untuk pemenuhan biaya usaha.

Kredit Investasi

Dapat diajukan oleh perusahaan maupun individu, kredit investasi adalah instrumen kredit untuk mendanai proyek-proyek investasi jangka panjang, seperti pembangunan pabrik, pengadaan peralatan teknologi, atau perluasan fasilitas. Tujuan yang hendak dicapai ialah peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi operasional serta mengembangkan bisnis. Pinjaman ini diberikan untuk mendukung pembelian aset tetap seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, atau teknologi baru yang diharapkan akan menghasilkan pengembalian investasi yang positif di masa depan.

Jangka waktu yang ditetapkan untuk kredit investasi jauh lebih panjang dari kredit modal kerja, antara lain mulai lima hingga dua puluh tahun yang bergantung pada proyek investasi dan persyaratan pemberi pinjaman. Sebelum mengajukan kredit ini, Anda harus menyiapkan jaminan berupa tanah, bangunan, atau peralatan sebagai proteksi bila terjadi gagal bayar pinjaman. Selain itu, pemberi pinjaman akan menganalisis dan mengevaluasi proyek investasi Anda, termasuk proyeksi keuangan, risiko, atau potensi pengembalian investasi.

Kredit dengan Agunan

Kredit dengan agunan adalah jenis pinjaman di mana kreditur memberikan jaminan dalam bentuk aset kepada pemberi pinjaman sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikan. Poin pembeda kredit dengan agunan dari jenis kredit lainnya adalah adanya jaminan yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman untuk mengurangi risiko pemberian pinjaman. Bentuk jaminannya meliputi properti, kendaraan bermotor, deposito, atau surat berharga seperti obligasi atau saham.

Proses pengajuan kredit dengan agunan melibatkan penilaian nilai aset yang dijadikan jaminan oleh pihak pemberi pinjaman untuk menentukan seberapa besar kredit yang dapat diberikan. Selain itu, lembaga keuangan akan mengevaluasi kelayakan finansial peminjam dan kemampuannya untuk membayar kembali pinjaman.

2. Lembaga Keuangan Mikro

Lembaga keuangan mikro, seperti koperasi kredit dan lembaga keuangan mikro lainnya, menyediakan pinjaman modal usaha kepada pelaku usaha kecil dan mikro yang tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan oleh lembaga keuangan konvensional. Sumber keuangan ini menjadi incaran pemilik usaha karena beragam keuntungan, yaitu:

  • Akses yang mudah tanpa administrasi yang berbelit.
  • Anda bisa meminjam dengan atau tanpa jaminan.
  • Pinjaman yang ditawarkan umumnya memiliki skala yang lebih kecil dan sesuai dengan kebutuhan finansial UMKM.
  • Lembaga keuangan mikro seperti koperasi terkenal karena anggotanya yang solid dan terbuka dengan pendampingan. Selain pinjaman, mereka sering memberikan bantuan teknis dan keilmuan terkait pengembangan bisnis.
  • Misi sosial yang sarat akan kebaikan, yaitu berfokus pada perkembangan ekonomi lokal dan pembedayaan masyarakat.

3. Investor

Investor individu atau institusi dapat menjadi sumber pinjaman modal usaha melalui investasi modal ventura atau pembiayaan dari modal ekuitas. Dalam beberapa kasus, investor mungkin juga memberikan pinjaman kepada bisnis dengan harapan untuk mendapatkan pengembalian yang menguntungkan.

4. Program Pemerintah

Pemerintah sering kali menawarkan program pinjaman modal usaha untuk mendukung pertumbuhan sektor bisnis. Program ini dapat berupa subsidi bunga, jaminan kredit, atau program pinjaman khusus untuk sektor-sektor tertentu seperti pertanian, industri kreatif, atau UKM.

5. Pendanaan Peer-to-Peer (P2P)

Model pendanaan P2P memungkinkan individu atau investor untuk memberikan pinjaman modal usaha melalui saluran daring yang menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman. Pendanaan ini sering kali lebih fleksibel dan memungkinkan akses yang lebih mudah bagi para pelaku usaha.

6. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Ini adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memberikan akses finansial kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dengan bunga yang terjangkau dan persyaratan yang lebih mudah. Program ini diselenggarakan oleh bank-bank yang bekerja sama dengan pemerintah.

7. Pendanaan melalui Crowdfunding

Crowdfunding adalah cara untuk mengumpulkan dana dari sejumlah individu atau lembaga melalui platform daring. Bisnis dapat menggunakan crowdfunding untuk mendapatkan pinjaman atau modal tanpa harus melalui lembaga keuangan konvensional.

Baca Juga: Apa itu Crowdfunding? Ini Definisi, Jenis, hingga Tantangannya

Itu dia bentuk pinjaman modal yang dapat Anda temui di Indonesia. Setiap jenisnya membutuhkan rangkaian yang perlu Anda cermati dan penuhi. Dengan memahami berbagai sumber pinjaman modal usaha ini, pelaku usaha dapat memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan situasi keuangannya, serta mempertimbangkan faktor seperti tingkat bunga, jangka waktu, dan fleksibilitas dalam pengembalian pinjaman. Bila Anda masih ragu untuk menentukan mana jenis pinjaman modal usaha yang cocok untuk kebutuhan bisnis, jangan ragu untuk konsultasikan hal tersebut kepada penasihat keuangan yang terpercaya.

Ini 10 Komoditas Ekspor Indonesia yang Jadi Andalan Negara

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam terbesar dan punya tanah yang subur. Seperti dalam petikan lirik lagu “Kolam Susu” ciptaan grup vokal Koes Plus yang berbunyi, “Tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Dengan anugerah yang begitu besar ini, Indonesia menjadi pemeran utama dalam aktivitas perdagangan internasional. Berkat tangan-tangan terampil, kebijakan yang mendukung, dan perkembangan industri, sumber daya alam tersebut beberapa diantaranya menjadi komoditas ekspor Indonesia dan menjadi tulang punggung perekonomian negara.

Dalam beberapa dekade terakhir, ekspor telah menjadi salah satu kekuatan utama di balik pertumbuhan finansial Indonesia. Melalui ekspor, Indonesia berhasil memperluas jangkauan pasar produk-produknya, memperoleh devisa yang diperlukan untuk pembangunan, serta meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global. Pemerintah Indonesia sadar betul pentingnya sumber daya dan kegiatan ekspor ini, sehingga muncullah beberapa upaya untuk meningkatkan kinerjanya.

Dengan banyaknya hasil bumi yang potensial, ada komoditas ekspor Indonesia yang menjadi keutamaan karena jumlahnya yang melimpah. Simak penjelasan dalam daftar berikut ini!

Baca Juga: Ide Bisnis Rumahan yang Bisa Diintegrasikan dengan Sistem Online Terpadu

Apa Itu Kegiatan Ekspor?

Mengutip buku Ekspor Impor: Teori dan Praktik untuk Pemula karya Victor Tulus dan Toto Aminoto, secara singkat ekspor merupakan kegiatan perniagaan produk atau jasa milik suatu negara yang dijual atau dikirim ke negara asing, dengan maksud untuk mendapat imbalan berupa pembayaran valuta asing. Ekspor berkebalikan dari kegiatan impor, yang mana suatu negara mendapatkan barang dari luar negeri.

Selain itu, penting untuk diakui bahwa ekspor Indonesia bukan hanya tentang mengirimkan barang-barang fisik ke luar negeri. Di era ini, ekspor juga mencakup pertukaran jasa, teknologi, dan keahlian. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, pelaku ekspor Indonesia dapat memperluas cakupan pasar, menjalin kemitraan yang lebih efektif, serta mengoptimalkan proses bisnis mereka secara keseluruhan.

Dari laman situs Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia yang meraih US$22,15 miliar per Oktober 2023. Nilai ini naik 6,76 persen dibandingkan perolehan di bulan September 2023. Dari segi lokasi, ekspor Indonesia yang menyumbang profit tinggi bagi negara adalah Provinsi Jawa Barat dengan raihan US$30,76 miliar, Kalimatan Timur sebesar US$23,58 miliar, dan diikuti Provinsi Jawa Timur di angka US$18,26 miliar.

10 Komoditas Ekspor Indonesia

komoditas ekspor indonesia

Aktivitas ekspor di Indonesia memainkan peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara ini. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi yang besar, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan manusia yang menjadi landasan utama dalam aktivitas ekspor. Berikut ini sepuluh komoditas Indonesia yang menjadi andalan negara:

1. Minyak dan Gas

Sebagai salah satu produsen minyak dan gas terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki ekspor yang signifikan dalam sektor ini. Minyak mentah dan produk turunannya seperti Liquefied Natural Gas (LNG) menjadi sumber pendapatan utama negara.

2. Kelapa Sawit dan Produk Turunannya

Kelapa sawit menjadi salah satu komoditas ekspor terpenting bagi Indonesia. Minyak kelapa sawit dan produk turunannya seperti biodiesel, margarin, dan sabun, memainkan peran vital dalam perekonomian negara, serta memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja. Di tahun 2022, Indonesia berhasil mengekspor 25,01 juta ton minyak sawit mentah beserta produk turunannya. Minyak sawit banyak didistribusikan ke Uni Eropa, India, Pakistan, dan Afrika, yang mana memang menjadi tujuan utama.

3. Produk Pertanian

komoditas ekspor indonesia

Indonesia memiliki potensi pertanian yang besar dengan berbagai komoditas ekspor seperti kopi, teh, karet, cokelat, dan rempah-rempah. Produk-produk pertanian ini tidak hanya memberikan pendapatan bagi petani lokal, tetapi juga menjadi bagian penting dalam memenuhi kebutuhan dunia akan produk berkualitas dari Indonesia.

Kontribusi signifikan terjadi pada karet beserta produk turunannya dan kakao. Indonesia adalah produsen karet terbesar nomor dua di dunia dengan luas mencapai 3,6 juta hektare. Kakao tumbuh subur di negara beriklim tropis seperti di Indonesia. Pada 2022, nilai ekspor kakao mencapai Rp19,8 triliun dengan jumlah 385.981 ton.

4. Tekstil dan Pakaian

Indonesia merupakan salah satu produsen tekstil terkemuka di dunia. Produk-produk tekstil dan pakaian buatan Indonesia diekspor ke berbagai pasar global, menyediakan pilihan yang beragam bagi konsumen serta meningkatkan nilai tambah dalam rantai pasok global. Karena kualitasnya yang tidak main-main, tekstil asal Indonesia mendapat sambutan baik dan mampu berkompetisi di pasar internasional. Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan negara tetangga di Asia Tenggara menjadi target pasar ekspor tekstil.

5. Mineral dan Logam

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya mineral dan logam, Indonesia memiliki ekspor yang signifikan dalam sektor ini. Batu bara, bijih nikel, timah, dan tembaga merupakan beberapa komoditas ekspor utama yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara.

6. Kayu dan Produk Olahannya

Indonesia memiliki hutan tropis yang luas, menyebabkan kayu dan produk olahannya menjadi komoditas ekspor yang penting. Ekspor kayu lapis, furnitur, dan kertas tidak hanya memberikan pendapatan bagi industri ini, tetapi juga memainkan peran dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Hal yang perlu diperhatikan bagi perusahaan atau organisasi yang mengekspor kayu dan produk turunannya adalah tetap mengedepankan keseimbangan ekologis. Pengelolaan dan usaha untuk merawat alam adalah langkah besar dalam menjaga lingkungan hidup dan mempertahankan sumber daya dengan baik.

7. Produk Elektronik

Industri elektronik di Indonesia semakin berkembang pesat. Ekspor produk elektronik seperti telepon seluler, komputer, dan komponen elektronik memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara serta menjadi bagian penting dalam meningkatkan daya saing industri manufaktur. Produk elektronik asal Indonesia digemari karena mutu yang mampu bersaing dan biaya produksinya yang tidak tinggi.

8. Produk Kelautan

Mendapat julukan negara maritim, Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang besar. Komoditas ekspor seperti ikan, udang, lobster, dan produk perikanan lainnya menjadi bagian vital dari ekspor sektor kelautan, menyediakan sumber pendapatan bagi nelayan lokal dan industri perikanan.

Udang menjadi hasil laut dengan capaian tertinggi untuk ekspor hasil perikanan. Luas lautan di Indonesia memberikan keberlimpahan jumlah udang, sehingga dapat diekspor hingga berkontribusi pada devisa negara. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan, ekspor udang Indonesia mencapai US$2,16 miliar dengan volume 241.200 ton di tahun 2022.

9. Alas Kaki

Tahukah kamu bahwa Adidas Indonesia menjadi distributor produk alas kaki dengan merek serupa yang telah diekspor ke luar negeri? Ekspor industri alas kaki oleh perusahaan tersebut menyumbang US$2,54 miliar di tahun 2022. Produk alas kaki yang menjadi unggulan adalah sepatu, sandal, sepatu olahraga, dan sepatu kulit.

10. Industri Kreatif

Produk-produk industri kreatif seperti film, musik, fesyen, dan kerajinan tangan juga semakin mendapat perhatian sebagai komoditas ekspor yang potensial. Ekspor produk-produk kreatif ini tidak hanya mempromosikan budaya Indonesia ke dunia luar, tetapi juga menjadi sumber pendapatan yang penting bagi pelaku industri kreatif.

Produk hasil industri kreatif memiliki nilai dan corak budaya yang kental. Hal tersebut menjadi keunikan dan menambah nilai estetika bagi penggemarnya di seluruh dunia. Ada tiga produk yang menjadi primadona komoditas ekspor Indonesia, yaitu fesyen, kriya, dan kuliner. Bahkan, tenun Toraja dan anyaman lontar asal Takalar berhasil menembus pasar Eropa.

Baca Juga: 4 Ide Bisnis Produk Ramah Lingkungan Menarik

Komoditas Ekspor Indonesia: Sumber Potensial Devisa Negara

Itu dia penjelasan mengenai komoditas ekspor Indonesia yang memiliki kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi negara. Sektor ini membutuhkan peran aktif dari pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat sipil. Perkuat juga hubungan internasional melalui partisipasi aktif di forum-forum perdagangan internasional untuk memperkuat posisi Indonesia di sektor perniagaan dunia. Dengan dedikasi, inovasi, dan kemampuan adaptasi, diharapkan Indonesia semakin maju dan siap menghadapi tantangan ekonomi global dan kegiatan ekspor yang penuh dinamika.

Buyer Persona: Panduan Lengkap untuk Profil Pelanggan Ideal

Dalam dunia pemasaran yang bertumpu pada pelanggan, memiliki pemahaman tentang siapa target audiens Anda merupakan langkah penting untuk kesuksesan. Dari sekian banyak trik, media yang banyak digunakan oleh pemasar adalah buyer persona atau persona pelanggan. Dalam artikel ini, temukanlah pengertian apa itu persona pelanggan, manfaatnya untuk visibilitas merek Anda, dan aplikasinya untuk meningkatkan efektivitas pemasaran Anda.

Apa Itu Buyer Persona?

Buyer persona adalah gambaran fiksi dari konsumen ideal Anda yang terbentuk berdasarkan data demografis, perilaku, kecenderungan, dan kebutuhan. Ini merupakan representasi mendalam tentang siapa target pasar Anda. Melalui pembentukan karakter fiktif, Anda lebih paham apa yang diinginkan konsumen, ketertarikan, dan cara menjangkau konsumen potensial dengan berhasil. Informasi dalam bentuk visual ini sebagai cerminan bermacam segmen pasar bisnis Anda. Umumnya, sebuah bisnis memiliki lebih dari satu persona pelanggan.

Baca Juga: Cross Selling: Seni Meningkatkan Penjualan dengan Cerdas

Mengapa Buyer Persona Dianggap Penting?

Buyer persona memiliki kedudukan yang penting untuk kelancaran bisnis. Hal ini memastikan bahwa segala aktivitas pemasaran dan penjualan sejalan dengan target pasar. Contohnya, jika Anda sangat menaruh perhatian pada bagaimana perusahaan menunjukkan dirinya, Anda pasti merasa bahwa perusahaan memperlihatkan apa yang mereka lakukan, bukan apa yang pelanggan inginkan. Setelah itu, calon konsumen akan merasa penasaran dan mencari tahu lebih dalam mengenai suatu produk.

Ketika memilih suatu produk, secara natural pelanggan lebih condong ke bisnis yang mereka tahu dan percaya. Cara terbaik untuk membangun kepercayaan adalah dengan menunjukkan pemahaman yang baik dan kekhawatiran dari konsumen. Tunjukkan kepada calon pelanggan bahwa Anda mengerti keinginan mereka. Membentuk persona pelanggan dan menggunakannya secara kontinyu akan membantu Anda paham kebutuhan konsumen.

Kegunaan Buyer Persona

Persona pelanggan merupakan cara penting dalam pemasaran yang memberikan manfaat signifikan untuk bisnis dalam lintas industri. Berikut ini berbagai manfaat utama dari perancangan dan aplikasi buyer persona:

1. Lebih Paham Akan Pelanggan

Salah satu keunggulan akan adanya persona pembeli adalah memungkinkan bisnis untuk mengerti pelanggan. Pembuatan profil mencakup informasi demografi, preferensi, dan kebutuhan. Dengan begitu, bisnis teredukasi secara mendalam siapa pelanggan setia, apa yang dicari, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan brand.

2. Pembuatan Konten yang Relevan

Pernahkah Anda menjadi penggemar setia sebuah brand karena kontennya? Ada kalanya user berubah menjadi pelanggan karena konten yang relevan hingga bisa berkata, “Ini saya banget!”. Kepuasan tersebut datang salah satunya karena persona pembeli.

Kesesuaian konten dengan keperluan dan minat pelanggan akan sangat mungkin menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan. Secara langsung, ini memicu visibilitas tinggi dan membangun hubungan yang solid dengan pelanggan.

3. Mengarahkan Strategi Pemasaran

Persona pembeli membantu bisnis dalam penyesuaian dan pengarahan strategi pemasaran mereka. Pemahaman yang lebih baik mengenai siapa target pasar sebuah bisnis mampu menentukan saluran pemasaran yang paling efektif, melahirkan pesan yang lebih tepat sasaran, dan memilih taktik yang paling cocok untuk menjangkau pelanggan potensial.

4. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Pembuatan buyer persona memungkinkan bisnis untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan kepada pelanggan mereka. Paham akan kebutuhan dan preferensi pelanggan membuat bisnis dapat menyesuaikan layanan dan produk mereka, serta menyediakan solusi yang lebih baik untuk masalah atau tantangan yang dihadapi oleh pelanggan.

5. Memandu Pengambilan Keputusan Bisnis

Persona pembeli juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik. Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pelanggan mereka, bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang pengembangan produk, penentuan harga, segmentasi pasar, dan strategi pemasaran keseluruhan.

6. Meningkatkan Retensi Pelanggan

Ketika Anda mengetahui kebutuhan dan preferensi pelanggan, usaha Anda dapat menciptakan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan mereka. Ini dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan, mendongkrak retensi, dan mengurangi tingkat churn, yang merupakan kunci untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang.

7. Meningkatkan Tingkat Konversi

Konten dan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan persona pembeli cenderung lebih efektif dalam menghasilkan konversi. Dengan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan secara mendalam, bisnis dapat menawarkan solusi yang lebih relevan dan menginspirasi tindakan dari pelanggan potensial.

Tahapan untuk Membuat Buyer Persona

Membuat persona pelanggan adalah langkah vital dalam strategi pemasaran yang efektif. Berikut ini adalah cara merancang persona pelanggan yang dikutip dari berbagai sumber:

1. Dapatkan Informasi dari Tim Sales dan Marketing

Merancang persona pelanggan harus diawali mengumpulkan informasi terkait konsumen yang sebelumnya telah setia membeli produk atau layanan Anda. Tim sales dan marketing harus sering bekerja sama untuk membuat buyer persona. Karena tim sales adalah bagian dari perusahaan yang berhubungan dengan klien, mereka bisa lebih tahu tentang pelanggan. Di sisi lain, tim marketing memiliki semua data dan strategi untuk mendukung pembuatan buyer persona.

2. Analisis Data

Kumpulkan analisis data untuk mencari tahu pola dan tren yang sedang muncul di antara pelanggan. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara pelanggan membantu Anda memahami lebih baik siapa mereka dan apa yang sedang mereka cari.

Jika bisnis Anda telah menjual produk terlebih dahulu, mulailah dengan mengirim survei atau interview dengan pelanggan setia. Karena sangat penting, Anda tidak bisa melewati langkah ini. Ada beragam pertanyaan yang dapat Anda sisipkan dalam survei, contohnya seperti berikut ini:

  • Kenapa Anda membeli produk kami?
  • Produk alternatif apa yang Anda pilih selain produk kami dan mengapa?
  • Di mana Anda melihat iklan kami sebelum melakukan pembelian?
  • Mengapa Anda membeli produk ini sekarang juga?

Dalam wawancara, penting untuk Anda bertanya tentang identitas pelanggan, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lokasi geografis. Tambahkan juga data perilaku dalam berbelanja yang mencakup preferensi, kebiasaan online, dan tantangan yang dihadapi konsumen ketika membeli suatu barang. Selain melalui survei, Anda juga bisa melihat kompetitor dan melakukan market research.

3. Ketahui Segmen Pelanggan

Dari data yang terkumpul, Anda akan mengetahui segmen konsumen yang menjadi incaran. Anda mungkin memiliki segmen pelanggan yang berbeda berdasarkan usia, minat, atau preferensi produk. Dengan mengelompokkan audiens target, Anda bisa memulai perancangan buyer persona.

2. Identifikasi Tujuan Pemasaran dan Keinginan Konsumen

Tanpa tujuan, Anda akan kebingungan dalam mengambil langkah. Terutama untuk mereka yang baru berkecimpung dalam sebuah usaha. Tentukan terlebih dahulu apa tujuan dan keinginan dari konsumen Anda, semisal apa yang ingin mereka dapatkan dari produk atau layanan Anda dan apa yang menjadi prioritas mereka. Setelah itu, Anda dapat merancang tujuan yang menjadi identitas sebuah buyer persona.

Salah satu yang tak boleh tertinggal juga adalah tujuan kampanye marketing. Tujuan ini bisa bermacam-macam, mulai dari meningkatkan penjualan, ekspansi pelanggan, atau mengajak pelanggan untuk terlibat lebih dalam. Dengan begitu, Anda bisa fokus pada informasi yang relevan untuk disisipkan dalam persona fiktif Anda.

5. Ciptakan Profil Buyer Persona Anda

Data pelanggan telah terkumpul dan identifikasi juga sudah dilakukan. Nah, langkah selanjutnya adalah membuat profil persona konsumen. Sertakan informasi seperti nama, usia, pekerjaan, pendidikan, minat, tujuan, dan tantangan. Hadirkan kolaborasi dengan tim untuk pembuatan narasi yang menarik supaya Anda dan pegawai perusahaan semakin paham tentang pelanggan.

6. Validasi dengan Tim

Lakukan validasi profil dengan anggota tim penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan. Setelah itu, sertakan umpan balik dan mereka untuk memastikan bahwa profil fiktif yang telah dibuat merepresentasikan pemahaman kolektif tentang pelanggan.

7. Perbarui secara Berkala

Update selalu profil persona Anda secara berulang-ulang berdasarkan data terbaru dan perubahan tren. Ingat, setiap industri memiliki tren yang selalu berubah. Penting untuk Anda memastikan kalau persona yang Anda rancang tetap relevan dan akurat.

Baca Juga: Kenali Manfaat dan Cara Melakukan Analisis Persaingan Usaha

Persona pelanggan adalah media penting dalam pemasaran modern yang membantu Anda lebih paham pelanggan dengan lebih baik, sehingga Anda dapat membuat konten yang relevan dan meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran. Dengan pembuatan buyer persona yang tepat, Anda mampu mengarahkan strategi pemasaran dengan tepat dan mencapai kesuksesan dalam menjangkau pelanggan.

Merancang buyer persona membutuhkan metrik yang valid dan terbaru mengenai penjualan produk. Dengan iSeller, Anda akan mendapatkan semua data terkait produk yang laris terjual dan sampai mana progres bisnis Anda. Yuk gunakan POS System dari iSeller dan unduh aplikasi iSeller admin untuk melihat aktivitas bisnis dalam satu dashboard! COBA GRATIS sekarang juga!

Ragam Jenis Pajak Perusahaan, Cermati Regulasinya!

Menjadi pemilik usaha di suatu negara tidak lepas dari regulasi pemerintah, salah satunya mengenai pajak perusahaan. Dalam ranah bisnis modern, pajak ini merupakan aspek yang tak terhindarkan. Pajak perusahaan ialah salah satu aspek yang tidak terhindarkan dalam ranah bisnis modern.

Berkaitan dengan konteks ekonomi global yang terus berkembang, regulasi pajak perusahaan menjadi semakin kompleks dan menjadi perhatian utama bagi para pengusaha, pemerintah, dan masyarakat umum yang ingin untuk membangun usaha. Pajak menjadi pilar dalam struktur fiskal negara karena perannya yang krusial, mulai dari pembiayaan layanan publik sampai pembangunan infrastruktur.

Lalu, apa saja peratuan yang berlaku dan berapa besaran pajak yang harus dibayar oleh badan usaha? Mari cari tahu lebih lanjut konsep pajak perusahaan untuk pemahaman yang lebih baik melalui artikel ini!

Baca Juga: Konsep Pajak Restoran di Indonesia, Yuk Pahami Lebih Jauh!

Konsep Dasar Pajak Perusahaan

pajak perusahaan

Pajak perusahaan adalah sebuah retribusi wajib yang dikeluarkan oleh pemerintah kepada bisnis atau badan usaha untuk mendapatkan pendapatan yang diperoleh dari aktivitas bisnisnya. Secara esensial, pajak perusahaan merupakan kontribusi keuangan yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada negara sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan finansialnya. Pendekatan ini diatur melalui undang-undang perpajakan yang berlaku.

Dalam praktiknya, pajak usaha dapat berupa berbagai bentuk, seperti pajak atas penghasilan perusahaan, pajak atas penjualan barang dan jasa, pajak atas kepemilikan properti, dan berbagai jenis pajak lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah. Tarif dan aturan perpajakan dapat bervariasi, tergantung pada jenis usaha, skala bisnis, dan kebijakan fiskal yang berlaku di setiap negara.

Bentuk Pajak Perusahaan di Indonesia

Di Indonesia, badan usaha yang terdaftar atau badan hukum yang telah memiliki NPWP harus memenuhi syarat wajib untuk menyetor pajak. Bentuk retribusi ini tidak hanya bermanfaat untuk kesuksesan pembangunan suatu negara, melainkan sebagai cara negara untuk memantau apakah suatu badan usaha memiliki kondisi finansial yang prima. Sehingga, pajak badan usaha harus menjadi prioritas bagi semua perusahaan.

Retribusi terhutang atau pun yang telah dibayarkan akan diakumulasi melalui laporan keuangan secara menyeluruh bersama Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Melalui laporan dan penentuan persentase pajak perusahaan yang harus disetor, badan usaha memiliki data untuk membuat prediksi bisnis dan prospeknya di masa mendatang.

Pajak perusahaan juga berlaku bagi perusahaan yang tidak berdiri di Indonesia namun melakukan aktivitas bisnis melalui Bentuk Usaha Tetap (BUT). Bisa juga melalui penerimaan penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha. Jenis pajak badan usaha terbagi dua, yakni Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Namun, keduanya dipecah lagi menjadi beberapa bagian.

Berikut ini adalah jenis-jenis pajak perusahaan, baik PT, CV, firma, maupun badan usaha lainnya yang dihimpun dari berbagai sumber:

1. Pajak Penghasilan (PPh) Badan

Pajak penghasilan merupakan beban retribusi berdasarkan penghasilan sebuah wajib pajak yang berasal dari Indonesia atau di luar negeri. Aturan ini tercantum dalam Undang-Undang (UU) Pph No. 7 Tahun 1983.

Di Indonesia, PPh Badan terbagi menjadi dua bentuk berdasarkan sifatnya, yaitu PPh Badan Final dan Tidak Final. PPh Badan Final adalah pajak perusahaan atas hasil yang diperoleh Wajib Pajak Badan. Ketentuan ini berdasar pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018. Regulasi tersebut mengatur Pajak Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Sementara itu, PPh Badan Tidak Final berasal dari penghasilan yang diterima Wajib Pajak Badan dari Pasal 17 dan Pasal 31E Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Detail pemecahan jenis pajak perusahaan ini akan dijelaskan dalam uraian berikut:

PPh 21

Jenis pajak ini berasal dari upah, gaji, honorarium, tunjangan, atau pembayaran lain dan dalam format apapun yang berkaitan dengan pekerjaan, jasa, dan aktivitas yang dilakukan oleh subjek pajak dalam negeri. Penghasilan bulanan para karyawan harus dipotong oleh perusahaan setiap bulannya untuk disetorkan ke kas negara.

PPh 22

Jika Pajak Penghasilan 21 berasal dari gaji bulanan karyawan, lain halnya dengan PPh 22. PPh Pasal 22 adalah bentuk pajak perusahaan yang ditujukan untuk badan usaha milik negara atau swasta yang melakukan kegiatan ekspor, impor, atau re-import. Berlandaskan pada UU PPh No. 36 Tahun 2008, PPh 22 merupakan format pemungutan pajak yang dilakukan satu pihak kepada wajib pajak dan berhubungan dengan kegiatan perdagangan barang.

PPh 23

Pajak Penghasilan 23 merupakan aturan pemotongan pajak oleh otoritas pajak dari wajib pajak ketika ada aktivitas yang merujuk pada transaksi dividen atau keuntungan saham, royalti, bunga, hadiah, penghargaan, sewa, atau penghasilan lain.

PPh Pasal 25

PPh Pasal 25 badan merupakan regulasi untuk angsuran pajak dari jumlah pajak penghasilan terutang menurut SPT PPh dikurangi PPh yang sudah dipungit dan PPh yang dibayar di luar negeri dan boleh dikreditkan. Angsuran bertujuan untuk meringankan beban pajak terutang yang wajib dilunasi dalam waktu satu tahun atau tiap akhir tahun.

PPh Pasal 26

Pajak penghasilan ini berasal dari wajib pajak yang mendapat gaji di Indonesia namun diterima oleh wajib pajak yang ada di luar negeri selain Bentuk Usaha Tetap (BUT) di Indonesia.

PPh 29

Pajak ini dikenakan ketika besaran pajak terutang suatu badan usaha dalam satu tahun pajak lebih besar dari jumlah kredit pajak yang sudah dipotong oleh pihak lain dan yang telah disetor sendiri. Anda wajib membayar pajak ini sebelum SPT Tahunan PPh Badan dilaporkan.

PPh 4 Ayat (2)

PPh Pasal 4 ayat (2) adalah pajak atas beberapa jenis penghasilan yang didapat. Pemotongan pajak ini bersifat final dan tidak bisa dikreditkan dengan pajak penghasilan terutang. Bentuk ini dipotong dari bunga deposito dari bermacam tabungan, bunga obligasi dan surat utang negara. Bisa juga berbentuk bunga simpanan oleh koperasi, hadiah undian, transaksi saham atau sekuritas, serta jenis lainnya.

PPh Pasal 15

Pasal ini memilik keterkaitan dengan Norma Perhitungan Khusus untuk golongan wajib pajak tertentu. Secara umum, wajib pajak ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, penerbangan internasional, minyak, gas, dan geothermal, perusahaan dagang asing, asuransi luar negeri, serta perusahaan investasi dalam bentuk bangunan-guna-serah.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas penjualan barang dan jasa di Indonesia. Ketika barang atau jasa tersebut diperdagangkan, pemerintah mengenakan PPN pada nilai tambah yang dihasilkan oleh setiap tahap produksi dan distribusi. PPN diterapkan pada hampir semua tahap rantai pasokan, mulai dari produsen hingga konsumen akhir.

Tarif umum PPN di Indonesia adalah 10%. Tapi, terdapat beberapa barang dan jasa yang dikenakan tarif yang lebih rendah atau bahkan dikecualikan dari PPN sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Contohnya seperti aturan dalam Peraturan Pemerintah (PP) yang menjelaskan bahwa besaran tarif PPN bisa diubah paling rendah 5% dan tertinggi 15%.

Ada satu PPN lagi yang wajib disetorkan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP), yaitu PPnBM. PPnBM adalah aturan yang ditujukan untuk barang mewah milik pengusaha untuk menghasilkan atau mengimpor barang tersebut dalam kegiatan usahanya.

Baca Juga: Strategi Bundle Pricing: Ketahui Jenis, Keuntungan, dan Penerapannya

Apa Saja Hak dan Kewajiban Bagi Wajib Pajak Perusahaan?

Sebagai wajib pajak badan di Indonesia, perusahaan memiliki sejumlah hak dan kewajiban yang harus dipatuhi sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai hak dan kewajiban wajib pajak perusahaan:

  • Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan proporsional
  • Hak atas privasi dan kerahasiaan informasi
  • Hak mengajukan restitusi kelebihan pembayaran pajak
  • Hak memperoleh pengembalian pendahuluan kebijakan pembayaran pajak
  • Hak menerima fasilitas pajak Ditanggung Pemerintah (DTP)
  • Hak insentif perpajakan
  • Kewajiban untuk mendaftar sebagai wajib pajak badan
  • Kewajiban dalam melapor pajak dan bersifat terbuka apabila dilakukan pemeriksaan pajak

Itu dia penjelasan mengenai konsep pajak perusahaan, jenis pajak yang berlaku sesuai dengan undang-undang, hingga hak serta kewajiban bagi pelaku usaha yang mendaftarkan perusahaannya kepada otoritas pajak negara. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pajak perusahaan, diharapkan pengusaha dapat mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas dan memahami keterlibatan pajak terhadap ekonomi negara secara lebih luas.

Apa Itu SWOT? Ini Pengertian, Keuntungan, dan Contoh Kasusnya

Apa itu SWOT? Bagi Anda yang pernah mempelajari ilmu bisnis, mungkin sempat mendengarnya. Analisis SWOT berkaitan dengan memperkuat strategi bisnis atau mempelajari posisi perusahaan Anda di industri terkait. Perkembangan teknologi semakin futuristik dan ini mengubah masyarakat industri menjadi masyarakat ekonomi.

Saat ini, kompetisi di bidang industri semakin ketat. Perubahan ini berdampak secara signifikan terhadap proses sebuah perusahaan atau organisasi. Ketidakmampuan dan sikap tidak sigap dengan perubahan pasar bisa menjadi bumerang tersendiri. Untuk itu, analisis SWOT hadir membawa solusi yang tidak hanya digunakan dalam bisnis skala kecil, tetapi juga korporat, organisasi, atau individu.

Penasaran apa itu SWOT? Mari jelajahi konsep dasarnya dan cari tahu bagaimana alat bantu ini dapat membantu organisasi dalam pengambilan keputusan strategis yang cerdas dan efektif.

Baca Juga: 5 Strategi Optimasi Perputaran Persediaan untuk Bisnis

Apa Itu SWOT?

apa itu swot

Analisis SWOT adalah singkatan dari empat yang kata menjadi pilar strategis bisnis, yaitu strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Bagi para spesialis, SWOT adalah perangkat perencanaan strategis yang mempermudah probabilitas pencapaian bisnis dan poin apa saja yang harus diperhatikan. Intinya, SWOT memberikan langkah sederhana dalam pengambilan strategi.

Albert Humprey, seorang konsultan manajemen di Standford Research Institute, merupakan pionir dan pengembang analisis SWOT di tahun 1960-1970. Perjalanan penemuannya ini bermula ketika Albert Humprey menjadi pemimpin proyek riset. Risetnya sendiri bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang berpengaruh pada perencanaan korporat di lintas industri.

Timnya membuat kompilasi data dari 500 perusahaan besar di berbagai sektor untuk menganalisis strategi perusahaan dan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi kinerja mereka. Dari sana, Humprey merencanakan kerangka analisis yang menggabungkan faktor internal dan eksternal. Hasilnya adalah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menjadi cikal bakal akronim SWOT dalam bahasa Inggris.

Usia SWOT memang terbilang tua. Namun, analisis ini menjadi salah satu alat yang berguna dan efektif. Bahkan, SWOT telah populer dalam manajemen strategis dan perencanaan bisnis beberapa dekade setelah konsep ini diluncurkan.

Empat Pilar Analisis SWOT

Keempat faktor ini memberikan gambaran konkret di mana posisi bisnis Anda. Secara detail, berikut ini adalah penjelasan faktor kerangka kerja SWOT seperti yang dikutip dari buku Teknik Analisis SWOT oleh Fajar Nur’aini DF:

1. Kekuatan (Strengths)

Kekuatan adalah atribut yang bersifat positif dan internal dari organisasi yang memberikan keunggulan kompetitif di pasar. Ini bisa termasuk merek yang kuat, teknologi canggih, sumber daya manusia yang berkualitas, atau proses produksi yang efisien. Mengidentifikasi kekuatan membantu organisasi untuk memahami apa yang membuatnya unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

2. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah aspek internal yang membatasi atau menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Bentuknya seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya sumber daya finansial, atau kurangnya inovasi dalam produk atau layanan. Mengidentifikasi kelemahan membantu organisasi untuk mengidentifikasi area di mana perbaikan atau pengembangan lebih lanjut diperlukan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi untuk mencapai pertumbuhan atau kesuksesan di pasar. Hal ini mencakup tren pasar yang positif, perubahan regulasi yang mendukung, atau perkembangan teknologi baru. Mengidentifikasi peluang membantu organisasi untuk mengembangkan strategi untuk memanfaatkan situasi yang menguntungkan.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah faktor eksternal yang dapat mengganggu atau mengancam kesuksesan organisasi di pasar. Threats melingkupi persaingan yang intens, perubahan regulasi yang merugikan, atau risiko ekonomi. Mengidentifikasi ancaman membantu organisasi untuk mengembangkan strategi untuk mengurangi dampak negatifnya atau menemukan cara untuk melawan tantangan tersebut.

Apa Saja Manfaat Analisis SWOT?

Instrumen SWOT memiliki banyak penggemar karena kesederhanaan dan dampak yang nyata, baik untuk perusahaan, organisasi, atau pribadi. Kegunaan atau manfaat dari SWOT adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis Kondisi Diri dan Lingkungan Pribadi

Setiap orang punya potensi masing-masing. Nah, cara kerja analisis SWOT membantu individu untuk mengidentifikasi secara mendalam kondisi diri sekaligus melihat seperti apa lingkungan sosial sekitar. Jika kedua elemen itu digabungkan, maka Anda mampu melihat diri sendiri dengan lebih baik dan peluang besar dari talenta masing-masing.

2. Melihat Kondisi Internal Lembaga dan Lingkungan Eksternal

Aplikasi SWOT telah dipercaya oleh banyak perusahaan dan organisasi sebagai pegangan dalam pengambilan strategi. Melalui SWOT, pelaku bisnis bisa melihat sisi mereka dari dalam maupun luar. Kondisi internal meliputi kekuatan-kelemahan, sedangkan eksternal dilihat dari aspek kesempatan-hambatan.

3. Melihat Anda atau Perusahaan dari Sisi Lingkungan Sekitar

Anda membutuhkan gambaran diri sendiri atau perusahaan tentang seperti apa Anda dipandang di lingkungan sekitar. Untuk contoh, Anda adalah perusahaan di bidang makanan. Analisis SWOT menyajikan data aktual apakah perusahaan milik Anda memiliki tempat di tengah pasar atau mungkin masih cukup rendah oleh perusahaan serupa.

4. Memantau Kompetitor

Identifikasi empat poin dalam analisis SWOT membantu perusahaan bisa memandang jelas posisi mereka dengan kompetitor. Semisal hasil menyebutkan bahwa perusahaan Anda telah berada jauh melampaui pesaing, maka strategi Anda berhasil dan bisa melakukan improvisasi.

5. Mengetahui Kemampuan Perusahaan

Perusahaan membutuhkan analisis SWOT untuk mengetahui apakah produk atau jasa yang ditawarkan mampu bersaing dengan kompetitor atau tidak. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah untuk mengambil keputusan.

Contoh Analisis SWOT

Mari lihat contoh instrumen SWOT dengan perusahaan fiktif di bawah ini:

Strengths (Kekuatan)

Perusahaan ABC menghasilkan produk inovatif yang mendapatkan penghargaan. Selain itu, perusahaan ini memiliki tim yang berpengalaman di bidang industri teknologi. Karena itu, Perusahaan ABC memiliki basis pelanggan setia dengan identitas merek yang kuat di pasarnya.

Weaknesses (Kelemahan)

Perusahaan ABC bergantung pada satu atau dua pasar utama untuk pendapatan, jadi rentan pada perubahan ekonomi dan persaingan. Karena berfokus pada penciptaan fitur-fitur baru, perusahaan perlu biaya yang besar dan mengurangi keuntungan bersih perusahaan. Perusahaan ABC memiliki portofolio yang terbatas, terutama untuk segmen pasar yang lebih tinggi.

Opportunities (Peluang)

Ada peluang Perusahaan ABC untuk melakukan ekspansi global karena permintaan yang meningkat. Selain itu, perusahaan punya peluang untuk menjalin kemitraan, misalnya dengan operator telekomunikasi. Berada di industri teknologi membuat produk Perusahaan ABC selalu diminati.

Threats (Ancaman)

Walaupun ada fluktuasi permintaan, namun industri teknologi adalah salah satu yang sangat kompetitif. Pesaing lama maupun baru menjadi ancaman. Selain itu, perkembangan teknologi yang cepat dan masif membuat Perusahaan ABC harus selalu siap menghadapi perubahan cepat dalam teknologi, termasuk dalam pemrosesan data, keamanan siber, atau tren konsumen. Perusahaan ABC harus sering memerhatikan perubahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah, seperti aturan privasi data atau regulasi perdagangan internasional.

Baca Juga: 7 Langkah Solid Menyusun Marketing Plan untuk Restoran

Kesimpulan:

Itu dia jawaban lengkap mengenai apa itu SWOT dalam dunia bisnis. Dengan wawasan mengenai instrumen SWOT, Anda bisa mengembangkan strategi efektif untuk memaksimalkan kekuatan mereka, mengatasi kelemahan, memanfaatkan peluang, serta mengatasi ancaman yang ada. Bersiaplah menuju kegemilangan bisnis dan menjadi yang teratas di industri!